Bangunanrumah adat ini merupakan tempat pertemuan para ketua adat (penyimbang adat) atau yang biasa disebut juga dengan nama purwatin. Para purwatin tersebut biasanya melakukan musyawarah atau pepung adat di bangunan Sesat Balai Agung tersebut. Untuk bisa masuk kedalam Sesat Balai Agung ini, terlebih dahulu harus melewati tangga atau jambat agung. BeliTempat Duduk berkualitas harga murah Juli 2022 di Tokopedia! ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Kurir Instan ∙ Bebas Ongkir ∙ Cicilan 0%. Tempatduduk pengantin dipersiapkan secara khusus. b. Pengantin bak raja sehari dengan pakaian kebesaran bagi seorang raja. c. Pada upacara panggih para tamu dimohon berdiri memberikan penghormatan jalannya upacara panggih. Upacara panggih pengantin disebut juga bertemunya mempelai pria dan mempelai wanita yang sudah sah menjadi pasangan cash. Menata posisi tempat duduk ijab kabul pengantin, pengalaman kedua mengarahkan acara walimahan tetangga dengan panduan pak penghulu Kepala KUA setempat dalam memposisikan pengantin pria wanita dua orang saksi serta wali. – assalaamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh, tadi pagi tetangga saya melaksanakan akad ijab kabul puterinya dan mendapatkan mantu orang Wonogiri. Tempat melaksanakan walimahan ini di Hotel Tamansari Karanganyar, salah satu hotel yang representatif di Kabupaten Karanganyar meskipun dengan lokasi parkir yang alakadarnya ribet dan bayar parkiran Rp. Mendapat tugas dalam rantaman acara / kumbokarnan Menata posisi tempat duduk ijab kabul pengantin Dalam rantaman acara alias kumbokarnan saya mendapatkan tugas untuk mengawal acara ijab kabul, mulai dari koordinasi waktu, mencari teks ucapan ijab kabul serta menata posisi tempat duduk saat acara akad nikah. Urusan jam kedatangan penghulu saya pastikan dengan melihat jadwal pernikahan pada KUA setempat. Perihal teks ijab kabul saya konsultasikan dengan Kepala Kantor Urusan Agama bagaimana dan seperti apa bunyinya. Karena rencana awalnya adalah wali nya sendiri yang akan melaksanakan ijab tidak pasrah kepada penghulu. Dan terakhir yaitu mengatur posisi tempat duduk manten laki laki perempuan, dua orang saksi, wali nikah serta petugas pencatat nikah dalam hal ini adalah penghulu. Yang hadir mencatat rencananya adalah pak Kepala KUA sendiri. Meminta fatwa posisi tempat duduk acara ijab kabul kepada Kepala KUA Tanpa banyak basa basi, karena mendapat tugas ini kemudian saya datang berkonsultasi ke KUA untuk bertanya mengenai penataan tempat ijab Kabul. Bertemu dengan Bp. Kepala KUA dan memberitahukan bahwasanya dalam Undang undang ataupun Peraturan Agama tidak ada kepakeman mengenai posisi pengantin wali saksi dan petugas yang mencatat pernikahan Penghulu. Dengan begitu secara teknis bebas berekspresi untuk menatanya. Akan tetapi dalam rangka kemudahan tanda tangan dan posisi ijab kabul yang nyaman serta pengambilan gambar video yang maksimal kemudian pak kepala KUA memberikan arahan. Apa saja arahannya? Berikut rangkumannya. Pengantin pria dan wanita membelakangi background Posisi mempelai laki laki dan perempuan berjajar menghadap meja dengan membelakangi latar atau background. Tujuannya supaya dalam pengambilan gambar atau foto dan video bisa mengambil penampakan wajah kedua mempelai sekaligus panggung latar belakangnya. Tujuannya supaya tampilan visual dokumentasi bisa maksimal dalam estetika dan menarik. Posisi wali dan penghulu berjajar menghadap kedua mempelai / pengantin Selanjutnya memposisikan wali nikah dan petugas pencatat pernikahan berhadapan dengan mempelai. Tujuannya supaya saat mengucapkan ijab kabul maka wali bisa salaman secara nyaman dengan mempelai pria. Bagaimana jika wali pasrah kepada penghulu? Apakah wali berada disamping penghulu atau berada ditengah tengah antara pengantin pria dan wanita? Tidak ada ketentuan baku dalam hal ini, tetapi pak Kepala KUA menyarankan wali nikah tetap berada disamping penghulu meskipun pasrah untuk ijab kabul. Catatan, apabila pasrah maka wali kepada penghulu maka pengantin pria lurus berhadapan dengan penghulu. Jika wali sendiri yang mengucapkan ijab maka pengantin pria lurus berada didepan wali nikah. Posisi Dua Saksi berada disamping kiri atau kanan meja Maksudnya posisi keduanya berada pada salah satu sisi bagian kiri atau kanan. Bukan berada disamping kiri dan kanan nanti bisa anda lihat pada gambar ilustrasi. Dengan begitu pada salah satu bagian ada ruangan kosong. Kenapa ada ruangan kosong? Fungsinya untuk memudahkan fotografer dan dokumentasi dalam melakukan pengambilan gambar dan mengambil video dengan leluasa tanpa mengganggu petugas yang konsentrasi dalam acara ijab kabul. Biasanya tukang foto suka ngatur-ngatur posisi, hal ini menjengkelkan para penghulu yang sedang bertugas. Menempatkan meja kecil dekat tempat ijab untuk meletakkan mahar atau mas kawin Komponen lain yang sederhana namun penting adalah menempatkan meja kecil untuk meletakkan mahar atau mas kawin. Kenapa tidak menjadi satu saja dengan meja untuk acara ijab kabul? Alasannya, setelah selesai mengucapkan ijab kabul dan saksi memastikan sahnya ritual ini, selanjutnya yaitu menandatangani dokumen dan buku nikah. meja kecil untuk menempatkan mahar atau mas kawin Untuk keleluasaan pengantin pria wanita, wali nikah, saksi-saksi serta penghulu untuk tanda tangan maka mahar atau maskawin penempatannya pada meja tersendiri tapi dekat dengan penghulu/pengantin menyesuaikan kondisi. Nah itulah gambaran penataan tempat duduk ijab kabul beserta filosofis alasan dalam menatanya yaitu untuk estetika. Juga untuk kemudahan dalam tanda tangan, serta memberi ruang fotografer dan dokumentasi untuk mengabadikan momen bahagia. Gambar denah tempat duduk acara ijab kabul Setelah memberikan gambaran secara narasi mengenai penempatan mempelai, wali nikah, saksi dan penghulu saat ijab kabul berikut adalah gambarnya. Tujuannya memudahkan anda dalam menganalisa gambaran hasil konsultasi dengan bapak kepala KUA. Dan ingat, dalam menata tempat duduk atau denah lokasi ijab kabul tidak ada aturan pakemnya, ini hanyalah saran dan pandangan dari salah satu Kepala KUA. Boleh jadi pandangan kepala KUA yang lain berbeda dalam menyarankan penataannya. Berikut gambar denah posisinya. Nah demikianlah pengalaman dalam menata tempat duduk untuk acara walimatul Ursy dengan situasi wali sendiri yang melakukan ijab tanpa mewakilkan atau pasrah kepada Penghulu/petugas pencatat nikah. Jika sampean punya pengalaman yang berbeda dalam menata tempat ijab sudilah kiranya menyampaikan pengalaman sampean pada kolom komentar. Atau jika hendak bertanya silakan anda ungkapkan, insyaallah kami respond. Wilujeng dalu, wassalaamu’alaikum. Pelaminan merupakan salah satu focal point dalam pesta pernikahan, secara harfiah berarti 'tempat duduk pengantin yang dihiasi'. Pelaminan adalah elemen penting dalam pernikahan, yang mana menjadi singgasana bagi kedua mempelai. Di berbagai daerah Indonesia terdapat variasi pelaminan tradisional yang dipengaruhi adat istiadat setempat. Pengaruh budaya di masa lampau pun ikut memberi kontribusi dalam pemakaian atribut dekorasi pelaminan tradisional yang menjadi ciri khasnya masing-masing. Sebut saja, pelaminan adat Jawa klasik—gebyok dengan ukiran kayu yang khas, pelaminan Minang yang bertabur detail emas, pelaminan adat Bugis dengan penggunaan warna-warni yang vibrant, pelaminan Bali yang berbentuk seperti gapura candi, dan sebagainya. Dari berbagai macam ciri khas pelaminan adat yang terkenal di Indonesia tersebut, satu hal yang menjadi kesamaan yakni nuansa megah dan mewah yang dihadirkan dalam dekorasinya. Bahkan, bukan cuma berfungsi sebagai hiasan, tak jarang pelaminan tradisional juga memiliki makna simbolik yang menjadi petuah kehidupan bagi kedua pengantin. Tentunya, menggunakan dekorasi pelaminan tradisional untuk pernikahan akan memberikan kebanggaan tersendiri bagi para pengantin karena menunjukkan identitas budaya yang dimilikinya. Nah, apa kamu penasaran ada pelaminan tradisional apa saja yang identik dengan nuansa kemegahan dan kemewahan? Yuk, lihat ragam pelaminan tradisional dari berbagai adat di Indonesia!1. Pelaminan Adat AcehPelaminan Adat Aceh Foto via instagram/adi_tyadecoration84Mari kita mulai dari daerah yang dijuluki sebagai "Negeri Serambi Mekah" Aceh. Dengan dominasi warna emas, pada pelaminan Aceh ornamen dekorasinya dipenuhi dengan motif-motif khas Aceh seperti kipas, bungong seulanga, pinto Aceh, ranub, awan si on, rencong dan sebagainya. Setiap bentuk memiliki keunikan yang menggambarkan asal daerahnya. Pada zaman dahulu, bentuk pelaminan adat Aceh hanya berupa persegi panjang dan sangat sederhana. Seiring berjalannya waktu, pelaminan adat Aceh semakin berkembang dengan berbagai modifikasi sehingga menyebabkan variasi baik dari segi bentuk maupun warnanya. Dekorasi Pelaminan Adat Aceh Foto instagram/nurma_pelaminanApabila dahulu pelaminan Aceh tradisional terkesan lebih sederhana menggunakan warna kuning, merah, hijau, hitam dan putih, pelaminan yang lebih modern bisa menggunakan warna-warna yang lebih variatif. Tak hanya itu, tata letak dan desainnya pun ikut mengalami perubahan sehingga menjadi lebih mewah dan modern. Perubahan tersebut salah satunya pada tempat duduk pengantin, yang mana dahulu adalah kasho duk tilam, yakni berupa bantal persegi. Namun kini, pelaminan Aceh modifikasi banyak yang menggunakan sofa layaknya tempat duduk pelaminan modern. Dekorasi Pelaminan Adat Aceh Foto via instagram/ Pelaminan Adat BatakSuku Batak merupakan salah satu etnis yang multikultural, dimana terdiri dari beberapa subsuku yang memiliki keunikan dan ciri khasnya tersendiri. Pernikahan adat Batak merupakan salah satu tradisi pernikahan termewah dan termegah di negeri ini. Hal itu pun tampak dari bentuk pelaminan adat Batak yang mewah dan Pelaminan Adat Batak foto instagram/ satu ciri khas dalam pelaminan adat Batak adalah dekorasi 'Rumah Bolon' yakni rumah adat Batak dengan atap yang unik, melengkung seperti pelana kuda. Ada beberapa jenis rumah Bolon dalam masyarakat Batak, yang mana masing-masingnya memiliki ciri khas tersendiri, yaitu rumah Bolon Toba, rumah Bolon Karo, rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Pakpak, dan rumah Bolon Pelaminan Adat Batak foto instagram/sanggar_nindaOrnamen-ornamen ukiran atau lukisan khas Batak Gorga yang memiliki banyak motif dan bentuk, antara lain berupa garis geografis, pakis, dan rotan berduri menghiasi pelaminan tradisional adat Batak. Ada pula motif cicak dan kepala singa, yang mana menjadi simbol untuk menolak segala marabahaya. Hiasan ini biasanya dibuat dengan ukiran yang juga diberi warna. Adapun warna yang digunakan adalah merah, hitam dan putih yang mewakili adat Batak. Merah melambangkan keberanian, hitam melambangkan kekuatan dan perlindungan, serta putih simbol ketulusan dan Pelaminan Adat Batak foto instagram/cdmclinicdigitalmediaDalam dekorasi pelaminan adat Batak Toba yang lebih modern, beberapa modifikasi seringkali ditemukan, baik untuk pemilihan warna maupun desain tata letak ornamen-ornamennya. Namun, kamu tetap bisa menambahkan unsur adat yang kental dengan menerapkan beberapa elemen dekorasi khas seperti ulos, yaitu kain tenun tradisional khas Sumatera Utara dengan berbagai motif yang menarik. Tentunya, yang dipakai sebagai hiasan pelaminan adalah ulos dengan motif yang bermakna suka cita. 3. Pelaminan Adat MandailingDekorasi Pelaminan Adat Mandailing foto instagram/cv_karyagelassmasPada dekorasi pelaminan adat Mandailing nuansa warna merah, hitam, dan keemasan nampak mendominasi. Bentuk atap Bagas Godang, rumah adat Mandailing dijadikan sebagai dekorasinya. Berbagai macam bentuk ornamen tradisional sebagai hiasannya disebut dengan bolang. Ornamen-ornamen tersebut menjadi simbol-simbol bermakna, yang mana mengandung nilai-nilai, gagasan, konsep, norma, kaidah, hukum dan ketentuan adat-istiadat yang menjadi landasan dan pegangan masyarakat Mandailing dalam mengarungi kehidupan. Dekorasi Pelaminan Adat Mandailing instagram/dellawedding97Dekorasi pelaminan adat Mandailing tampak begitu semarak dengan tirai berwarna cerah serta ornamen-ornamen emas yang digunakan. Tak jarang pula 'bulang' ornamen hiasan mahkota pengantin, juga dijadikan sebagai dekorasi pelaminan adat Mandailing. 4. Pelaminan Adat Minangkabau Dekorasi Pelaminan Adat Minangkabau foto instagram/ pernikahan adat Minangkabau, kesan mewah dan tegas menjadi ciri khasnya. Termasuk pula pada dekorasi pelaminan Minang. Secara umum dekorasinya berbentuk seperti replika rumah gadang, disebut pelaminan bagonjong. Biasanya pelaminan Minang ini berwarna emas, merah, dan perak. Setidaknya ada lima ornamen yang tak boleh dilupakan, yakni kain-kain sulaman emas, banta gadang, hiasan kain pada langit-langit pelaminan, tirai atau kelambu berlapis, serta galuang. Dekorasi Pelaminan Adat Minangkabau Foto Aerin DecoraPelaminan adat Minangkabau sarat akan makna dan ajaran untuk bersikap, serta bagaimana tugas seorang pria dan wanita yang telah menikah. Banta gadang atau bantal besar, bukan sekedar ornamen pemanis di pelaminan melainkan sebagai simbol prestise untuk keluarga dimana jumlahnya menandakan banyaknya hewan yang disembelih untuk acara pernikahan tersebut. Ada pula limpapeh yang dibalut kain sapilin tiga warna merah, hijau dan kuning. Limpapeh ini menyimbolkan tiang kokoh sebagai penyangga rumah tangga. Sementara itu, tali tigo sapilin melambangkan unsur kepemimpinan di Minangkabau, penghulu pemimpin adat, alim ulama dan cadiak pandai orang yang berilmu. Dekorasi Pelaminan Adat Minangkabau Fotografi Diera BachirElemen berikutnya dalam dekorasi pelaminan adat Minangkabau adalah tirai. Jumlahnya beragam dan ganjil, paling banyak adalah tujuh lapis yang mana diperuntukan untuk para bangsawan atau kalangan orang berada. Bila semakin sedikit lapisan tirainya, berarti semakin kecil kedudukannya dalam bermasyarakat. Selain itu, tirai ini juga menyimbolkan bahwa seorang wanita harus mampu menjaga harkat dan martabatnya dari berbagai Pelaminan Adat Minangkabau Foto instagram/usahaibu_pelaminanpekanbaruDi samping tempat duduk mempelai pengantin, ada pula ornamen semacam bingkai mirip seperti gapura berbentuk melengkung yang disebut galuang. Biasanya, galuang ini terdiri dari berlapis jalinan beberapa warna kain serta dilengkapi pada sisi-sisinya. Elemen yang satu ini juga menjadi simbolik, menandakan bahwa acara tersebut merupakan pernikahan kaum bangsawan atau orang berada. Namun, saat ini sudah banyak variasi galuang yang dimodifikasi sehingga bentuknya tak selalu Pelaminan Adat Minang foto instagram/sanggardmayangtauraiTak lupa pula, pada langit-langit pelaminan ada ornamen berupa kain satin atau beludru yang menjuntai dengan berbagai warna dan bentuk, seperti bunga, kupu-kupu, atau bentuk-bentuk lainnya. Ornamen cantik berbentuk untaian manik-manik yang disebut karamalai itu semakin mempermanis dekorasi pelaminan mewah ini. Ornamen ini juga memiliki arti yang melambangkan hubungan keluarga yang abadi. Sementara itu, ornamen lidah-lidah berbentuk dasi yang terbuat dari kain satin atau beludru berwarna keemasan yang juga digantung di langit-langit pelaminan, melambangkan bagaimana seseorang harus menjaga tata bahasa serta kata-katanya supaya tidak menyinggung perasaan orang Pelaminan Adat JawaPelaminan Tradisional Jawa Dekorasi Suryo DecorElemen utama dalam pelaminan adat Jawa yakni gebyok, dekorasi papan berupa pintu dan jendela dengan ukiran khas rumah Joglo, rumah adat Jawa. Gebyok menjadi simbolis masuknya awal kehidupan baru bagi kedua pengantin. Sementara itu, ukiran yang ada pada Gebyok melambangkan tujuan hidup, keharmonisan, kesejahteraan dan kedamaian. Gebyok ini selalu menjadi backdrop pelaminan pada pernikahan adat Jawa klasik. Pelaminan Adat Jawa Klasik Gebyok Dekorasi Mawarprada Wedding DecorationBukan cuma itu, rangkaian bunga yang menghiasi gebyok selain menjadi dekorasi pemanis pelaminan, juga memiliki arti yang melambangkan keharuman dan keharmonisan dalam berumah tangga. Pada pelaminan tradisional Jawa, biasanya juga terdapat aksesoris lainnya berupa rangkaian buah-buahan dan sayur-sayuran yang ditempatkan di kedua sisi kursi mempelai. Ornamen ini juga punya arti, yakni sebuah harapan agar kedua pengantin senantiasa dilimpahkan kemakmuran harta yang berkecukupan. Namun, pada dekorasi pernikahan adat Jawa modifikasi sudah jarang sekali Pelaminan Adat Jawa Modern Dekorasi Stupa CaspeaKamu juga akan menemukan ornamen-ornamen lain yang sering dipakai untuk memperindah pelaminan Jawa, yaitu aneka lampu dekorasi yang digantung di setiap sisi. Pada pelaminan Jawa modern kadang mempergunakan lampu-lampu kristal atau chandelier sehingga membuat pelaminan jadi semakin mewah dan elegan. Untuk warnanya, pelaminan Jawa modern sudah banyak dimodifikasi sesuai dengan keinginan mempelai. Tak hanya model gebyok pelaminan klasik yang bernuansa warna kayu, tapi sudah dikreasikan dalam berbagai warna menarik, mulai dari putih, perak, hingga Pelaminan Adat Jawa Dekorasi Stupa Caspea6. Pelaminan Adat BaliDekorasi pelaminan tradisional pada pernikahan adat Bali terkenal dengan keunikan dan kemegahannya. Yang paling mencolok adalah bentuk backdrop pelaminan yang seperti replika gapura, yakni miniatur dari Gapura Candi Bentar, kebanggaan masyarakat Bali. Pada setiap pernikahan dengan adat Bali, warna backdrop gapura ini boleh saja berbeda, namun kesan klasik dan tradisional akan tetap terasa karena elemen dekoratif yang diletakkan di belakang kursi pelaminan tersebut dipenuhi dengan ukiran khas Bali. Dekorasi Pelaminan Adat Bali foto instagram/bajuadatindonesiajktDekorasi berbentuk gapura ini tak hanya ada di pelaminan, melainkan sudah bisa dijumpai sejak awal memasuki venue pernikahan yang menggunakan adat Bali. Fungsinya seperti gapura selamat datang. Gapura ini dinamakan angkul-angkul, dipercaya dapat menghindarkan pesta pernikahan tersebut dari gangguan hal-hal gaib. Di sebelah kanan dan kiri angkul-angkul biasanya juga diletakkan semacam ornamen tiang yang meliuk ke bawah dari janur, disebut dengan apit lawang. Fungsinya juga untuk menjaga keamanan pernikahan dari segala macam Pelaminan Adat Bali foto instagram/bajuadatindonesiajktUnsur lain yang jadi ciri khas pada pelaminan Bali yakni adanya gebogan, yaitu sesajen yang disusun bertingkat dengan dulang wadah kayu atau anyaman bambu di bagian bawahnya. Gebogan berisikan aneka buah-buahan, roti dan kue tradisional, semakin ke atas susunannya semakin mengecil sehingga terlihat seperti menara. Pada bagian paling atasnya dihias dengan bunga dan janur. Gebogan biasanya digunakan dalam upacara keagamaan umat Hindu sebagai wujud persembahan dan bakti kepada Sang Pencipta. Pada dekorasi pelaminan Bali, gebogan umumnya diletakkan di sisi kanan dan kiri pelaminan. Dengan memberikan gebogan sebagai persembahan, diharapkan pesta pernikahan tersebut diberkati oleh Sang Dekorasi Pelaminan Bali foto via hanya itu, dalam pernikahan adat Bali klasik juga sering dijumpai ornamen dekorasi berupa payung khas Bali yang dinamakan tedung atau pajeng. Penggunaan dekorasi payung khas Bali yang memiliki tinggi 1-3 meter ini biasanya diletakkan di kanan dan kiri pelaminan. Tujuannya juga sebagai pelindung dari roh-roh jahat yang mengganggu, meskipun kadang pada dekorasi pernikahan Bali yang lebih modern, ornamen adat ini digantikan dengan elemen-elemen lain seperti rangkaian bunga dan lampu-lampu dekoratif untuk memberi kesan mewah dan lebih kekinian. Dekorasi Pelaminan Adat Bali foto via berbagai sudut di pelaminan pernikahan Bali tradisional kamu juga bisa menemukan kehadiran kain poleng, yaitu kain yang mirip seperti bidak catur bercorak kotak-kotak berwarna hitam dan putih. Masyarakat Bali yang beragama Hindu percaya bahwa kain poleng ini melambangkan keseimbangan antara hal yang baik dan buruk untuk mewujudkan keseimbangan di alam semesta sekaligus sebagai pelindung dari hal-hal buruk yang mungkin akan mengganggu jalannya prosesi Pelaminan Adat BugisPelaminan Adat Bugis Fotografi Le'MotionPelaminan tradisional lainnya yang juga sangat identik dengan kesan mewah dan megah adalah pelaminan adat Bugis, Makassar. Dekorasinya berbentuk miniatur rumah adat Bugis. Ditambah lagi dengan penggunaan kain-kain suteranya yang cantik semakin memperindah tampilan pelaminan mewah ini. Penggunaan warna-warna vibrant seperti kuning, merah dan hijau berpadu dengan harmonis dalam kemewahan nuansa emas yang mendominasi memberikan kesan cerah dan meriah. Pelaminan Tradisional Adat Bugis Foto via pinterestItulah keanekaragaman pelaminan tradisional dari berbagai adat di Indonesia yang sangat identik dengan kesan mewah dan megah. Tentunya, ini baru sebagian kecil dari ragam budaya yang ada di nusantara. Masih banyak lagi keunikan dan kekhasan pelaminan adat dari daerah-daerah lainnya yang juga sangat menarik untuk diketahui. Yang jelas, berbagai variasi dan ciri khas setiap adat yang ada tersebut merupakan kekayaan khazanah budaya di negeri tercinta ini. Kamu patut berbangga apabila menjadi salah satu orang yang ikut melestarikan adat istiadatmu. Kalau bukan kita, siapa lagi bukan?Baca juga Ragam Corak Tari Tradisional Pernikahan Adat di Indonesia Ilustrasi pernikahan adat Jawa. Foto Dok. iStock Jakarta - Pernikahan adat Jawa memiliki banyak prosesi. Mulai dari siraman, seserahan, midodareni dan panggih. Dari semua prosesi tersebut, panggih menjadi salah satu tahapan yang memiliki banyak tahapan dalam pernikahan adat panggih melambangkan pertemuan awal antara pengantin wanita dengan pengantin pria yang masing-masing masih dalam keadaan suci. Upacara panggih atau pertemuan antara pengantin pria dan wanita secara adat Jawa, didasari pada dua hal berikut ini - Perjodohan ditetapkan oleh orangtua yang didasari pertimbangan, seperti bibit, bebet dan bobot. Demi kelangsungan dan keselamatan rumah tangga dikemudian Pada waktu pernikahan mungkin kedua calon pengantin belum begitu saling mengenal, bahkan ada yang belum pernah bertemu. Maka pernikahan untuk membentuk keluarga baru diawali dengan upacara panggih atau dikutip dari weddingku dan buku karangan Drs. Gitosaprodjo dan Drs. Thomas Wiyasa Bratawidjaja mengenai pernikahan adat Jawa, berikut urutan pelaksanaan upacara panggih di pernikahan adat Jawa1. Upacara Penyerahan SangganSetelah persiapan dan waktu yang direncakan untuk menikah, pengantin wanita keluar dari dalam rumah dan duduk di kursi pengantin berhias indah dimuka petanen atau disebut krobongan. Kemudian pengantin pria tiba, diapit oleh sesepuh pria dan dilakukan upacara penyerahan diberikan pihak mempelai pria kepada kedua orangtua mempelai wanita sebagai bentuk tebusan putri mereka. Sanggan terdiri dari satu tangkep atau dua sisir pisang raja matang di pohon, sirih ayu, kembang telon yang berisi buna mawar, melati dan kenanga, serta benang Upacara Balangan Gantal atau lempar sirihTahapan upacara panggih dalam pernikahan adat Jawa selanjutnya adalah upacara balangan gantal. Balangan artinya melempar, sedangkan gantal artinya daun sirih yang diisi dengan bunga pinang, kapur sirih, gambir, dan tembakau yang diikat dengan menggunakan benang lawe. Upacara ini dilakukan dari arah berlawanan, berjarak sekitar dua meter. Mempelai pria melemparkan gantal ke dahi, dada dan lutut mempelai wanita. Lalu dibalas oleh mempelai wanita yang melempar gantal ke dada dan lutut mempelai pria. Ritual ini bertujuan untuk saling melempar kasih sayang. 3. Upacara menginjak telur, wiji dadi, wijikan atau RanupadaUpacara ranupada menjadi tahapan selanjutnya dalam prosesi panggih di pernikahan adat Jawa. Ranupada berasal dari dua kata yaitu ranu yang berarti air dan pada artinya kaki. Perlengkapan yang dipakai untuk ranupada terdiri dari gayung, bokor, baki, bunga sritaman dan telur. Pemaes mengambil telur ayam yang kemudian disentuhkan di dahi pengantin pria terlebih dahulu. Kemudian telur ayam juga disentuhkan di dahin pengantin wanita tiga kali. Setelahnya telur ayam dipecahkan di kaki pengantin pria dan pengantin wanita membasuh kaki pengantin pria dengan air bersih. Pembasuhan ini mencerminkan wujud bakti istri kepada suami agar rumah tangga bahagia dan pernikahan adat Jawa Foto Dok. iStock4. Upacara Bergandungan tangan Kanten Asto Kanthen AstaProsesi panggih dalam pernikahan adat Jawa dilanjutkan dengan tahapan kanthen asta. Pada prosesi ini kedua pengantin berdiri berdampingan dan bergandengan tangan sambil mengaitkan jari kelingking, wanita di sebelah kiri dan pria di sebelah kanan. Kedua mempelai kemudian berjalan bersama ke Upacara Selimut SlindurSaat sampai di pelaminan, prosesi panggih dalam pernikahan adat Jawa dilanjutkan dengan upacara selimut slindur. Pada tahapan ini ibu dari pengantin wanita menyelimuti kedua lengan pengantinndengan kain sindur. Setelah itu kedua pengantin berjalan pelan-pelan menuju tempat duduk pengantin, diikuti oleh kedua Upacara Pangkon, Timbangan atau Tanem JeroSetelah sampai di pelaminan, upacara panggih berlanjut dengan kedua mempelai tetap berdiri berdampingan dengan posisi membelakangi pelaminan atau menghadap tamu undangan. Dengan disaksikan ibu mempelai wanita, ayah mempelai wanita mendudukan kedua mempelai ke kursi pengantin sambil memegang dan menepuk-nepuk bahu keduanya. Prosesi ini memiliki makna bahwa kedua mempelai telah "ditanam" agar menjadi pasangan yang Upacara Kacar Kucur atau Tampa KayaUpacara kacar kucur dalam pernikahan adat Jawa melambangkan bahwa suami berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan nafkah kepada istri. Biasanya kacar kucur yang bagian dari prosesi panggih ini berupa Keba atau kantong tikar anyaman yang berisi beras kuning, kacang, kedelai, uang logam dan kembang telon seperti bunga mawar, melati dan kenangan kepada pengantin wanita. Ini adalah lambang suami yang bertugas sebagai mencari nafkah untuk keluarga dan sebagai simbolik dari menyerahkan hasil kerja kerasnya kepada upacara kacar kucur ini adalah mempelai pria menuangkan isi keba ke pangkuan wanita dan diterima dengan kain sindur. Diatur sedemikian rupa agar isi keba tidak habis sama sekali dan tidak ada barang satupun yang Upacara Dulangan atau Dhahar KalimahUpacara dulangan dalam pernikahan adat Jawa maknanya melambangkan kerukunan yang serasi antara suami dan istri. Dalam upacara ini kedua pengantin baru saling menyuapi nasi satu sama upacara dulangan ini mempelai pria membuat tiga kepalan nasi kuning dan diletakkan di atas piring yang dipegang oleh pengantin wanita. Dan disaksikan mempelai pria, mempelai wanita memakan satu per satu kepalan nasi. Lalu mempelai pria memberikan memberikan segelas air putih kepada mempelai wanita. Prosesi ini menggambarkan kerukunan suami istri akan mendatangkan kebahagiaan dalam pernikahan adat Jawa Foto Dok. iStock9. Upacara Bubah Kawahbatau Ngunjuk Rujak DeganSetelah dulangan, prosesi panggih dalam pernikahan adat Jawa dilanjutkan dengan upacara ngunjuk rujak yang artinya minum rujak degan. Pada upacara ini kedua mempelai dan orangtua mempelai wanita mencicipi rujak degan, yakni minuman yang terbuat dari serutan kelapa muda dicampur gula merah, sehingga rasanya manis dan segar. Prosesi ini memiliki makna kerukunan dan kebersamaan. Bahwa segala sesuatunya yang manis tidak dinikmati sendiri, melainkan harus dibagi bersama dengan seluruh anggota Upacara Mapag Besan atau besan datang berkunjungProsesi berikutnya dari panggih dalam pernikahan adat Jawa adalah mapag besan atau upacara besan martuwi atau upacara besan tilik pitik. Mapag besan ini artinya menjemput besan. Prosesi ini dilakukan karena orang tua mempelai pria tidak diperkenankan hadir selama prosesi panggih sampai upacara ngunjuk rujak Upacara Sungkeman atau PangabektenProsesi yang terakhir dalam panggih adalah sungkeman. Sungkeman dilakukan sebagai wujud bahwa kedua mempelai akan patuh dan berbakti pada orangtua mereka. Pada prosesi ini, kedua mempelai bersembah sujud kepada kedua orangtua untuk memohon doa restu serta memohon maaf atas segala khilaf dan kesalahan. Kedua mempelai memohon doa dan restu kepada orangtua agar menjadi keluarga yang bahagia. Setelah acara panggih selesai barulah kedua mempelai melaksanakan acara resepsi. Pada resepsi ini kedua mempelai akan menyapa tamu-tamu yang hadir. Simak Video "Pentingnya Siap Mental dan Menyayangi Diri Sendiri Sebelum Menikah " [GambasVideo 20detik] gaf/eny

tempat duduk pengantin disebut